Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 14 Juli 2016

Brexit, Saatnya Kembali ke EMAS (DINAR)

www.globalresearch.ca
Dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah Brexit (Britain Exit) sudah terasa, mata uang Inggris terjun cukup dalam Begitu pula bursa saham dunia sempat anjlok. Semua karena investor dan pelaku ekonomi ramai-ramai ketakutan. Mereka khawatir ekonomi dunia akan kembali lumpuh setelah krisis 2008 yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
Lalu apa yang mereka lakukan saat ketakutan memuncak? Setidaknya ada dua: (1) Mereka akan mencari tempat yang aman untuk investasi, (2) Mereka akan mengalihkan uangnya ke instrument investasi yang dinilai lebih aman.
Jika investor dan pelaku ekonomi memilih langkah pertama, maka negara-negara dengan fundamental ekonomi cukup kuat akan menjadi pilihan, misalnya Cina, India, dan Indonesia. Investor akan berbondong-bondong mengalirkan uangnya ke negara-negara ini.
Jika investor dan pelaku ekonomi tidak cukup yakin dengan langkah pertama, maka bisa dipastikan mereka akan melakukan langkah kedua. Dan ini merupakan pilihan paling realistis saat ekonomi dunia dinilai mengkhawatirkan. Mereka akan mencari instrumen investasi yang dinilai paling aman, yaitu EMAS. Kenapa emas? karena pada dasarnya emas memang sudah memiliki nilai sehingga sangat pantas disebut sebagai safe haven. Belum keuntungan lainnya seperti tahan inflasi dan jumlah yang terbatas.
Bagaimana dengan kita, cukup asyik menjadi penonton dan membiarkan uang hasil jerih payah kerja kita tergerus inflasi dan gonjang-ganjing ekonomi? Tidakkah terpikir untuk mulai merancang masa depan dengan memilih emas (batangan atau koin dinar) sebagai sarana investasi? Ekonomi dunia kacau balaupun, kita tidak akan terlalu khawatir karena ada safe haven (emas) di tangan kita. Lagi pula bagi seorang muslim, dinar (koin emas) sudah terbukti kebenarannya.